ASI adalah makanan alami terbaik bagi bayi. Selain sebagai sumber makanan bayi tapi juga melindunginya dari berbagai penyakit karena pasokan antibodi. Kegiatan menyusui bisa mendekatkan Bunda dengan bayi Anda karena semua indera bisa terstimulasi. Menyusui juga memberikan pengaruh yang besar untuk mendekatkan diri Anda dengan bayi Bunda. Perasaan ini ditambah dengan pelepasan hormon seperti prolaktin yang membuat rasa damai dan oksitosin yang mempromosikan rasa yang kuat dari cinta dan keterikatan.
Bunda yang telah mempunyai pengalaman menyusui mengurangi tingkat kanker payudara dan ovarium di kemudian hari. Beberapa studi telah menemukan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2, rheumatoid arthritis, dan penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Penyebab ASI Tidak Keluar atau Keluar Hanya Sedikit
Produksi ASI juga bisa berkurang karena faktor penyakit seperti kanker payudara.
Sejak usia kehamilan 16 minggu atau berkisar empat bulan kehamilan produksi ASI sudah dimulai, namun dihambat oleh hormon kehamilan. Baru pada hari ke-2 atau ke-3 pasca melahirkan, kadar hormon kehamilan turun drastis dan hormon prolaktin yang memengaruhi produksi ASI meningkat . Saat itulah ASI mulai dikeluarkan dari payudara. Jadi secara alamiah payudara mulai membengkak pada hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan.
- Kurangnya asupan gizi atau nutrisi yang dibutuhkan
Hal ini sangat mempengaruhi produksi dan kualitas ASI. Bunda menyusui membutuhkan asupan gizi yang cukup dan terbaik.
- Stress atau tekanan batin/ pikiran
Seringkali ASI tidak keluar karena bunda mengalami stress. Beban pekerjaan kantor, kerjaan di rumah, hubungan dengan suami dan lingkungan juga bisa mempengaruhi psikologis ibu.
- Kecilnya kapasitas penyimpanan ASI.
Hal ini tidak ada hubungannya dengan ukuran payudara. Jika kapasitas penyimpanan ASI anda kecil maka sebaiknya meningkatkan kuantitas memberikan ASI atau memompanya, dan mengosongkan cadangan ASI.
- Adanya penyumbatan pada saluran Air Susu.
Tanda penyumbatan pada saluran air susu adalah adanya benjolan kecil yang keras jika dipijat. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan ukuran Bra yang tidak sesuai, pemberian ASI yang tidak tuntas atau kurang sering, pompa ASI yang kurang bagus.
Cara Melancarkan ASI secara Alami yang Aman untuk Ibu dan Bayi
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Hal ini bertujuan agar ASI yang keluar dapat lancar dan eksklusif. Berikut adalah 10 makanan yang baik bagi ibu menyusui :
Salah satu makanan terbaik untuk bunda menyusui adalah ikan salmon yang sarat dengan jenis lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Anda. Meski semua ASI mengandung DHA, tetapi bunda bisa mendapatkan DHA tambahan dari makanan yang dikonsumsi. DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu mood Anda, sehingga mengurangi resiko terkena baby blues.
2. Daging sapi tanpa lemak
Bila Bunda sedang mencari makanan untuk meningkatkan energi Anda sebagai ibu baru, carilah makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak. Kekurangan zat besi dapat menguras tingkat energi Anda. Daging sapi tanpa lemak merupakan sumber protein dan vitamin B-12
Kacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah, adalah makanan yang bermanfaat untuk bunda menyusui. Bukan saja mereka kaya akan zat besi tapi juga kaya akan protein berkualitas non-hewani, dengan harga yang bersahabat dengan kantong.
Bunda menyusui harus mendapatkan dua atau lebih porsi buah atau jus setiap hari. Bluberi, kaya akan antioksidan. Buah ini juga kaya akan vitamin dan mineral dan karbohidrat dalam dosis yang sehat untuk menjaga tingkat energi.
5. Beras coklat atau beras merah
Jika Bunda ingin segera menurunkan berat badan setelah melahirkan, biasanya akan mengurangi asupan karbohidrat Anda. Tapi kehilangan berat badan terlalu cepat menyebabkan Anda menghasilkan lebih sedikit ASI dan membuat Anda merasa lesu.
Makanlah jenis karbohidrat yang sehat seperti beras coklat / beras merah atau roti gandum untuk menjaga tingkat energi bunda
Jeruk sangat penting karena ibu menyusui membutuhkan vitamin C dosis tinggi, bahkan lebih banyak daripada ibu hamil. Beberapa jus jeruk yang dijual di supermarket sekarang bahkan telah diperkaya dengan kalsium, sehingga bundadapat memperoleh manfaat ganda.
Kuning telur adalah salah satu sumber alami vitamin D, yaitu nutrisi penting untuk menjaga tulang Anda kuat dan membantu tulang bayi tumbuh. Selain itu telur adalah cara mudah untuk memenuhi kebutuhan protein harian bunda. Siapkan telur dadar untuk sarapan dengan roti gandum, atau tambahkan telur rebus pada ketika makan siang.
8. Roti gandum (whole wheat bread)
Asam folat sangat penting untuk perkembangan bayi bunda pada tahap awal kehamilan. Pastikan dalam ASI Bunda mengandung cukup asam folat. Salah satu sumber terbaik dari asam folat adalah roti gandum, yang juga dapat menyumbangkan kebutuhan serat dan zat besi.
9. Sayuran berwarna hijau
Banyak manfaat sayuran berwarna hijau seperti bayam, kangkung dan brokoli yang sangat kaya dengan vitamin A.. Sayuran juga merupakan sumber kalsium non susu, vitamin C, zat besi, antioksidan dan rendah kalori.
Untuk menjaga tingkat energi Bunda dan produksi ASI. Pastikan tetap terhidrasi dengan baik. Variasikan pilihan dalam memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus dan minuman pelancar asi.
2. Meningkatkan Frekuensi Menyusui, Memompa dan Memeras ASI
Hal ini bertujuan untuk menciptakan produksi ASI yang banyak. Frekuensi menyusui yang kurang dapat berpengaruh terhadap produksi ASI oleh sang ibu. Jika bunda wanita bekerja, maka dapat menggunakan alat khusus yang berfungsi untuk memompa payudara agar produksi ASI tetap banyak. Sebaiknya jangan menjadwalkan pemberian ASI, berikan bayi ASI pada saat dia meminta dan hentikan hanya setelah dia merasa cukup.
Perlu diketahui oleh bunda jika :
1. Bayi memiliki lambung yang kecil dan ASI sangat mudah diserap. Semakin muda umur bayi, semakin cepat dia merasa lapar kembali. Kapasitas produksi ASI masing-masing bunda juga bervariasi.
2. Kandungan gizi dalam ASI yang dikeluarkan selama menyusui bervariasi. Kandungan lemak pada menit-menit awal cukup rendah, lalu meningkat terus sampai menit terakhir. Bila bunda menghentikan proses menyusui sebelum saatnya, maka bayi akan kekurangan lemak dan cepat lapar kembali.
3. Bila menyusui dilakukan secara terjadwal maka dalam tiga bulan produksi ASI akan menurun. Aktivitas menyusui merangsang keluarnya hormon prolaktin yang memproduksi susu. Semakin sering menyusui, semakin besar prolaktin yang dikeluarkan. Bila ibu jarang menyusui, maka otomatis tubuhnya juga pelan-pelan akan mengurangi prolaktin yang bermanfaat dalam produksi ASI.
4. Bayi meminta menyusu bukan semata-mata karena lapar, namun juga karena kebutuhan emosional untuk disayangi dan dilindungi.
3. Meminimalisir Tingkat Stres dengan Breastfeeding Father
Stres sendiri dapat mengakibatkna produksi ASI berkurang. Ini terjadi karena bunda tidak dalam keadaan rileks, tenang, dan senang. Faktor kejiwaan pun menjadi penyebab berkurangnya ASI dan berakibat buruk terhadap sang bayi karena jumlah ASI yang mereka hisap semakin sedikit.
Peran ayah juga sangat penting saat bunda menyusui. Cinta kasih Ayah yang luar biasa dan kesadarannya mendampingi Ibu dalam menjalani proses pemberian ASI adalah sebuah bentuk komitmen dalam keluarga yang sangat diperlukan. Bukan hal yang mudah, namun Ayah bisa berperan penting dalam proses ini karena dukungan emosional dapat mempengaruhi produksi ASI serta keputusan bunda untuk menyusui sang Buah Hati.
Pemberian ASI secara eksklusif sejak dini menjadikan tumbuh kembang sang Buah Hati lebih berkualitas. Produksi ASI sangat berkaitan erat dengan kondisi emosional Ibu. Jika Ibu merasa cemas, takut ataupun khawatir, tentu akan mempengaruhi produksi ASI.
Asupan ASI yang kurang dapat mengganggu tumbuh kembang Si Kecil. Susu formula dapat diberikan jika ada indikasi medis tertentu sesuai dengan rekomendasi dokter, namun tetap ASI adalah sumber nutrisi yang terbaik untuk sang Buah Hati.
Dukungan emosional, spiritual, moral dan fisik adalah jenis dukungan yang Ayah perlu berikan untuk Bunda, peranan Ayah dalam fase ini disebut sebagai ‘Breastfeeding Father’.
Dukungan Breastfeeding Father ini datang saat Bunda memasuki fase menyusui. Bunda akan merasa lebih nyaman dan tentram ketika dukungan ini datang, sehingga produksi ASI akan lancar dan berlimpah.
4. Konsumsi Minuman Pelancar ASI
Apabila jumlah ASI masih kurang atau Bunda kerepotan dalam memilih dan menyiapkan makanan penambah ASI Alami. Maka untuk memperlancar ASI bisa ditambah dengan mengkonsumi minuman penambah ASI